Minggu, 11 Januari 2015

Wakatobi #3 (Pulau Hoga - Pulau Kaledupa )

Hari ke 4

Norak-norak bergembira.... itulah perasaan kami ketika pertama kali Diving, benar-benar norak dan rada-rada takut... takut nagih mau Diving lagi, hahahahha :), sesudah sarapan, jam 08.00 kami sudah ditunggu oleh Dive master yang akan menjadi guide kami selama penyelaman, sudah pakai baju selam masing-masing, lanjut ke Dermaga untuk naik perahu menuju spot Diving, ehhhh... gak tau cuma 7 menit sudah tiba di Spot Divingnya, saya pikir bakal kemana gituhh ... hehehe, kata Diving Master kami, "karena kami pemula jadi jangan yang jauh-jauh, cukup di sini",  :)

Siap-siap


Bertemu teman dari Kolaka
Satu persatu kami Diving, benar-benar excited, campur-campur deh rasanya... takut, penasaran, senang. Karena ini pengalaman pertama, saya sangat kagum dengan underwater benar-benar indah, itupun spot yang biasa aja kata Dive masternya :) (iyaa biasa menurut dia, karena hampir tiap hari menyelam ), dan benarrr... dari pengalaman Diving pertama di Hoga, benar-benar bikin takutttt... takut nagihhhh, hahaha... langsung kepikiran bakal ada Diving ke-2, ke-3, ke-4 dstnya inihhh mahhh :)


Aslinya kerennn banget, tapi karena saya rada-rada excited lihat ikan yang banyak, jadi fotonya asal jepret aja

Yuhuuuu.... Pengalamana pertama Diving di Wakatobi pula, hehehe...


Setelah Diving kami kembali ke Homestay untuk istirahat dan beres-beres karena jam 14.00 kami akan check out dan menuju Pulau Kaledupa , karena masih ada waktu setelah beres-beres kami mengeksplore Pulau Hoga, ternyata dibelakang Pulau Hoga ada rumah-rumah penduduk, dan homestay di Pulau Hoga sendiri lumayan banyak sekitar 200an lebih (tidak tahu pastinya).

Awalnya kami akan ke Pulau Kaledupa sekitar jam 14.00 tapi pas kami ketemu Dive Master kami, katanya "Ada kapal Pelni yang akan berlabuh di Pulau Hoga", "lahhhh... kok bisa yaaa Kapal Pelni yang besar itu berlabuh di Hoga ?" pikir saya, dan ternyata ada program Pelni yaitu Let's go Wakatobi, pantesannnn... kok Pulau Hoga rame banget, beda dengan 1 hari sebelumnya,  pengunjung yang datang sekitar 20 orang saja tapi hari ini kira-kira 100an orang datang.

Penari

Ada pemuda dan pemudi yang memakai kostum tari dan ternyata mereka adalah Siswa/i SMA Kaledupa yang biasa dipersiapkan untuk menyambut tamu.  Bapak-bapak dan ibu-ibu menari berpasangan, diiringin Musik Electon dan gak ketinggalan lagu Dandutnya, seru juga sihh liat mereka menari :) dan makin siang semakin ramai dengan penduduk dari Pulau Kaledupa yang berdatangan. Karena orang-orang Kaledupa jarang melihat kapal yang besar seperti Pelni, jadi mereka sangat antusias berdatangan.






Penumpang Pelni, kayak pejabat disambutnya :)


Warga Kaledupa dan pejabat Pelni

Akhirnya kamipun memutuskan untuk menuggu kedatangan kapal Pelni juga, jadi ikut penasaran juga ini :), sambil menunggu  saya melihat bapak2 dan ibu2 menari ditambah musik dangdut yang keras jadi seru melihatnya. Duduk-duduk di saung sambil memperhatikan penduduk Kaledupa yang berdatangan, saya sempat ditanya, kami dari mana ?, "Apakah kalian mahasiswa yang sedang penelitian di Hoga ?", apakah kami dari komunitas?", Hahaha... karena kami membawa Ransel, bapak-bapaknya jadi kepo.

Setelah ngobrol-ngobrol ternyata Bapak-bapak tsb dari Bekasi juga, hahahaha... dan yang paling keren itu beliau-beliau tsb adalah pejabat Pelni, Direktur utama Pelni dan GM Pelni, yang sedang menunggu kapal Pelni  di Hoga untuk menyambut para penumpang Pelni "let's go Wakatobi"  dengan pak Camat Tomia. Benar-benar disambut meriah.
Setelah tau beliau2 adalah pejabat Pelni, langsung minta foto bareng :)


Pak Direktur Pelni mau juga diajak Groufie :)


Pak GM Pelni juga mau diajak Groufie :)

Kapal Pelni yang ditunggu-tunggu oleh warga Kaledupa


Acaranya ternyata sampai jam 18.00, waktunya kami menuju pulau Kaledupa untuk tinggal 1 malam disana, oh iyaaa... kebetulan di Pulau Kaledupa kami akan menumpang di rumah Pak Jaka, beliau menelpon kami menawarkan untuk tinggal di rumahnya, tanpa pikir panjang langsung saya iyakan saja, hahaha.. (senangnya dapat tumpangan gratisss...) sebenarnya pak Jaka bukan teman apalagi sanak saudara. 

Bertemu Pak Jaka pertama kali ketika di Dermaga Kaledupa, ketika kami sedang turun dari kapal kayu Wanci-Kaledupa. Di Dermaga kami bertanya-tanya, "di mana kapal yang akan menuju Pulau Hoga ?", ada beberapa bapak-bapak yang memberi tahu perahu yang bisa menuju Kaledupa dengan biayanya 20.000.

Sambil menunggu perahunya datang kamipun mengobrol dengan Pak Jaka dan ternyata beliau adalah orang yang biasa mengantar jika ada wisatawan asing yang datang ke Kaledupa dengan mobil pick up nya, walaupun pekerjaan utamanya adalah berwiraswasta.

Di rumah Pak Jaka


 Jam 19.00 kami menuju Pulau Kaledupa dengan naik Kapal kayu,cepat-cepat turun dari kapal, kami segera menuju Pos di dekat Dermaga Kaledupa untuk menunggu Pak Jaka, tapi ternyataa... kami lupa membayar ongkos kapalnya.. hehehhe... dan ketika mau balik ke Kapal untuk bayar, ternyata ada yang bilang kalo kapal tsb disediakan oleh Pak Camat Kaledupa untuk warganya yang berkunjung dan yang mengisi acara penyambutan kapal Pelni di Pulau Hoga  tadi siang, huawaaa... kami seperti penumpang gelap jadinya :) 

Tiba di rumah Pak Jaka, kami disambut oleh istri dan 3 anak Pak Jaka (Intan,Wahyu,...), masih rada-rada canggung mau ngobrol apa, takut istrinya marah, kok bawa 4 cewek ke rumahnya... hehehe, ternyata istri dan anak-anak Pak Jaka sudah tahu kalo kami akan datang, dan mereka sangat welcome dan sepertinya sudah biasa menampung orang seperti kami ini :).

 "Yen... seperti inilah rumah orang kampung, jangan kecewa yaa... anggap rumah sendiri" ucap Pak Jaka, begitupun istrinya "sudah mandi sana, jangan malu-malu ya... ", "baik banget sihh keluarga ini" batin saya. Dan kami benar-benar menganggap rumah sendiri dan langsung merasa nyaman (gimana gak nyaman, orang numpang gratis, hahaha..), mau makan tinggal ke dapur.

Intan dan Wahyu host kecil kami di Kaledupa


Walaupun kami hanya semalam, tapi saya merasa sudah mengenal keluarga ini, bagaimana nggak... orang teman-teman saya bertiga sudah pada tidur,  Pak Jaka, Istrinya dan saya masih ngobrol sampai jam 24.00 tentang keluarga Pak Jaka, tentang pengalaman perjalanan-perjalanan saya dan ternyata Pak Jaka benar-benar orang yang suka bercerita, walaupun saya sudah nguap-nguap, hahaha...

Dan inilah yang paling saya suka dari sebuah perjalanan, bukan hanya mengunjungi tempat wisatanya dan menikmati alam saja, tetapi interaksinya kita dengan penduduk lokal, mempelajari budayanya dan mempelajari kearifan lokalnya. Tetapi tidak hanya itu saja, saya akan mendapatkan lebih dari itu, saya akan mendapatkan pengalaman dan pelajaran baru, sahabat-sahabat baru dan yang terpenting keluarga-keluraga baru. Kerenkan... kalo kita punya sahabat dan keluarga di seluruh nusantara, "Gw juga punya saudara di Wakatobi", " gw juga punya teman di Flores", " Ehh ada kenalan gw tuh di Ambon", hahahaha... 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar