Hari ke-5
|
Pulau Kaledupa |
Rencana awal, pagi hari kami akan ke kampung Bajo di Kaledupa ternyata cuaca benar-benar tidak mendukung kami, dari malam sampai siang hujan tidak berhenti, benar-benar awet, sepertinya pakai formalin nih hujan :). Terpaksa dengan berat hati kami tidak mengunjunginya padahal dari cerita yang saya dengar Kampung Bajo di Kaledupa termaksud yang terbesar.
|
Perjalanan menuju Dermaga |
Jam 11.30 kami diantar Pak Jaka menuju Dermaga kapal yang akan ke Pulau Tomia, Pak Jaka baik sekali mau mengantar kami ke Dermaga, yang ternyata lumayan jauh juga... saya pikir dermaganya sama ketika kami datang dari Wanci dan pulau Hoga, Dermaga yang akan kami kunjungi adalah Dermaga Kaledupa bagian timur, melewati jalan yang tidak begitu bagus, naik turun bergelombang dan hanya bisa dilewati untuk 1 mobil dan dikelilingi pohon-pohon lebat.
Tiba di Dermaga sudah diramaikan oleh anak-anak SD yang akan berkunjung ke Pulau Tomia, tidak berapa lama, dari kejauhan kapal kayu yang akan kami kunjungi datang, karena merasa masih jauh kami berniat untuk Groufie dulu dengan Pak Jaka tapi kata Pak Jaka "tidak usah kami harus segera ke Dermaga kapal itu akan cepat jalannya" dan yang bikin ribetttt dan lucuu... ternyata dermaganya itu panjanggggggg bgtttt.... dan kapal kayunya tidak berhenti di Dermaga, jadi kami harus berlari dengan mengendong ransel ... takut kapalnya tidak melihat kami. Ketika kami berlari ternyata orang-orang di Dermaga bilang, " jangan lari kapalnya sudah ditelepon untuk berhenti" tapi kami tetap saja berlari .... hahahaha
|
Perahu yang mengantar ke Kapal |
|
Otw ke Pulau Tomia |
Sebelum naik ke Kapal kami harus naik perahu dulu untuk naik ke Kapal kayu ke Pulau Tomia dengan ongkos 15.000, ternyata perahunya ngetem di tengah laut untuk menunggu penumpang, kerennnn yaaaa.... kalo kita kan yang biasa di kota, mobilnya ngetem di pinggir jalan tapi ini ngetem di tengah laut, dengan pemandangan air laut yang jernih :) Perjalanan dari Pulau Kaledupa menuju Pulau Tomia menempuh waktu 2 jam dengan biaya 70.000. Selama perjalanan kami sangat menikmatinya karena hanya 2 jam jadi kami sempatkan naik ke atas kapal.
|
Peta Pulau Tomia |
|
Dermaga Tomia |
|
Belakang "Laborestay" |
Jam 12.00 tiba di Pulau Tomia kami sudah dijemput oleh (Fahmi, 0813 4373 0361) Pemilik Homestay "Laborestay", kami diberitahukan oleh ABK kapal bahwa ada penginapan yang dekat Dermaga Tomia, ternyata Homestaynya benar-benar dekat hanya 100 meter dari Dermaga dan kelihatan dari Dermaga,
|
" Laborestay " |
Tidak pikir panjang, kamipun memutuskan untuk tinggal di "Laborestay", dan ternyata benar-benar recommended, selain letaknya yang sangat strategis dekat pelabuhan, view dibelakang homestaynya itu langsung ke laut. Fasilitas kamarnya pun lengkap dan nyaman (kamar dengan AC 170.000, kamar dengan kipas angin 120.000, kamar mandi di dalam kamar semuanya, oh iyaaa.... sewa motor 50.000/hari) dan yang penting itu Pemiliknya sangat ramah sekali ( Hhhhmmmm.... sepertinya bakal GR nih Bang Fahmi, hehehe... ) dan dia siap untuk menjadi guide kami selama di Pulau Tomia. Selain jadi Pemilik Homestay dan Guide, Bang Fahmi juga jadi tukang Foto kita juga selama di Tomia, hahaha....
|
Benteng Patua |
|
Benteng Patua |
|
Puncak Kahianga |
|
Puncak Kahianga |
Setelah istirahat jam 15.00 kamipun mulai mengexplore pulau Tomia, mulai ke Benteng Patua, Puncak Kahianga, Pantai Huntete, hanya 3 jam sudah bisa keliling Pulau Tomia. Benteng Tomia hanya 3 km dari Laborestay. Sebenarnya ada 3 benteng di Pulau Tomia : Benteng Patua, Benteng Suo-Suo dan Benteng Rambiranda. Dari Benteng Patua kita bisa melihat Pemandangan Tomia Barat dan dari Puncak Kahianga kita bisa melihat Tomia Timur dengan pemandangannya yang exotic.
|
Perjalanan menuju Pantai Huntete |
|
Gerbang Huntete |
|
Pantai Huntete |
Ada Beberapa pantai cantik juga yang ada di Pulau Tomia : Pantai Kampa, Pantai Liang Kuri-Kuri, Pantai Tee Tmu dan Pantai Huntete. Pantai Huntete yang kami kunjungi memiliki pasir yang berwarna agak Pink dan benar-benar seperti Pantai yang tersembunyi, karena lumayan jauh dari pemukiman penduduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar