Rabu, 18 Juli 2012

Ayo katakan " Hallo atau Hi...."

Salah satu yang menyenangkan melakukan perjalanan seorang diri yaitu dapat teman baru. Tapi ada syaratnya kita harus berani memulai sebuah percakapan, minimal dengan satu kata "Hallo atau Hi..." kata yang mudah diucapakan tapi sulit untuk dilakukan, awalnya saya juga begitu, malu untuk memulainya tapi kalo kita tidak memulainya kapan dapat temannya.... apalagi jika kita seorang solo Backpacker, kalo pun orang yang kita sapa tidak merespon ya tidak apa-apa, kita tidak rugi kok... Tapi rata-rata orang yang saya sapa welcome kok, apalagi kalo kita sama-sama solo backpacker, malah kita akan saling jaga dan mengingatkan.

salah satu pengalaman saya kemarin yang paling berkesan yaitu bertemu cewek Vietnam di Khaosan Road yang sama-sama satu Travel untuk ke Siam Reap, pertama bertemu kami langsung tersenyum dan saya mengucapkan " Hallo...", di minibus yang kami tumpangi kami duduk bersebelahan, jadilah disepanjang perjalanan kami mengobrol, seketika itu juga kami langsung akrab, ketika istirahat di Rest Area dia membelikan saya buah-buahan, padahal saya tahu uang dia pas-pasan juga karena kami sama-sama Backpacker, melanjutkan perjalanan kami mengobrol  dan dia mengingatkan " jangan pernah Passport kita dikasih orang jika kita sudah tiba diperbatasan, walaupun saya sudah tahu hal itu, tapi saya mengahargai sarannya.


Tiba di Siam Reap (SR) sebenarnya saya mau langsung penginapan yang sudah saya booking sebelumnya, tapi karena sudah malam tiba di SR dan tidak tahu posisi penginapan saya, akhirnya teman Vietnam saya menawarkan untuk share kamar dipenginapan yang kami datangi, harga kamarnya $6. saya pikir ini sangat murah berarti hanya $3 permalam jika kami share, daripada kamar yang sudah saya booking $7. tanpa berpikir panjang akhirnya saya mengiyakannya, dia sangat senang sekali.  Selama kami di kamar kami mengobrol selalu, sampai dia tahu kalo saya akan ke HCMC dia tambah senang dan menawarkan menginap di rumahnya, huawaaaaa..... senangnya.... dapat tumpangan gratis. Jadi ayo jangan malu ucapakan  " Hallo..." 
 $

Selasa, 17 Juli 2012

Gilanya motor di Jakarta lebih gila motor di Vietnam:)


Sudah banyak saya baca blog-blog traveller yang menulis keadaan lalu lintas di Vietnam baik di Hanoi ataupun di Saigon, rata-rata penulis, menulis bahwa memang rada-rada parah motor di Vietnam. Ketika saya baca blog mengenai Vietnam, saya bertanya sendiri " apanya yang heboh sih lalu lintas di Vietnam ?" pasti lebih parah di Jakarta, karena yang saya tau 5 anggota keluarga di Jakarta minimal 3 motor di rumahnya. Tapi.... pas saya baru tiba di Saigon, "waaahhhhh.... gila benar", banyak banget motornya sampai geleng-geleng kepala lihatnya, benar-benar banyak banget, kayak geng motor 2 menit pergi 2 menit datang lagi gerombolan motor, dan yang gak habis pikir, pengendara motor suka-suka gw jalannya gak perhatiin ada yang nyebrang.

Malam hari saya langsung jalan, tujuannya yaitu ke Behn Than Market, yang jaraknya lumayan dekat dari penginapan, dengan hanya berjalan kaki kurang lebih 2 KM. Tapi pas mau nyebrang saya bingung, kok susah banget ya... mau nyebrang aja, bukannya gak bisa nyebrang tapi tuh motor-motor kok gak ada habis-habisnya, ketika lampu merah dan saya siap untuk nyebrang jiaaaahhh... di sebelah kanan saya sudah lampu Hijau, brrrrrrrrr ratusan motor lewat lagi, "huawaaaaaaa..... kapan gw nyebarangnya ?" mau maju takut, mundur apalagi...  setelah menunggu beberapa menit, akhirnya ada orang yang mau nyebrang jadi saya ikut saja dibelakangnya tapi itu bukan lampu merah tapi lampu hijau untuk kendaraan, jiaaaaaa.... gimana nyebrangnya... trus ada orang yang bilang kalo mau nyebrang, nyebrang aja jangan berhenti di tengah jalan, horreeeeee....dengan susah payah akhirnya berhasil juga nyebrangnya, itu pengalaman pertama saya nyebrang di Saigon apalagi  kalo nyebrang di Hanoi...

Hari-hari selanjutnya saya sudah terbiasa dan melihat orang-orang kalo mau nyebrang, nyebrang aja dengan PD, tanpa takut tertabrak. Tapi pemandangan pemandangan motor-motor di Saigon ternyata menjadi hiburan tersendiri bagi wisatawan, saya lihat banyak wisatawan mengabadikan keramaian motor-motor dengan berfoto, hihihi... lucu juga lihatnya, lihat bule-bule foto dengan background gerombolan motor. Mereka rata-rata geleng-geleng kepala sambil senyum-senyum melihat kejadian tersebut, mungkin karena di negaranya tidak ada yang seperti itu.

Travellicious: Kamar gratisssss....

Travellicious: Kamar gratisssss....: Setiap melakukan perjalanan dari kota A ke kota B atau dari Negara A ke Negara B, pasti kita akan mengalami pengalaman, cerita dan berte...

Kamar gratisssss....



Setiap melakukan perjalanan dari kota A ke kota B atau dari Negara A ke Negara B, pasti kita akan mengalami pengalaman, cerita dan bertemu dengan orang-orang yang berbeda, apalagi seseorang yang melakukan solo Backpacker, akan banyak hal yang tidak kita duga-duga. Begitu pun saya, ketika melakukan solo backpacker  banyak pengalaman, bantuan dan simpati yang datang, apalagi solo backpacker perempuan, mungkin karena dilihat kasian kali ya… kok nekat pergi sendiri tanpa ada saudara atau kenalan yang menamani, tapi ada juga yang kasih salut dan senyum lebar sambil salaman berkata “hati-hati ya… kalo jalan sendiri, kamu kan cewek”.
Salah satu pengalaman saya sebagai solo Backpacker banyak yang mau kasih tumpangan untuk stay padahal saya gak ikut CS ataupun HC, mungkin beda kalo kita pergi dengan beberapa orang, jarang yang mau nampung kita kalo ramai, ketika saya di Saigon sampai ada yang kasih kamarnya ke saya, karena dia booked untuk 2 malam ternyata dia stay hanya 1 malam, yang buat saya senang kamarnya single room ber-Ac dengan harga  $ 16/Night, karena selama ini saya biasanya stay dengan rate sekitar $ 5 dengan kipas angin, dan jika kipasnya diputar makin panas rasanya, karena rata-rata tidak ada ventilasi udara hanya ada jendela kaca, jika dibuka suara bising kendaraan. Pas ada kenalan baru menawarkan kamarnya huawaaaa senangnya…, sambil mikir-mikir….
Ceritanya kenapa  dia kasih kamar ke saya yaitu ketika saya mau check out untuk menyerahkan kunci jam 12 dan membawa backpack ke Loby, dia langsung negur “ orang melayu kah ?” , “ iya, dari Indonesia” jawab saya,  dia bertanya lagi “mau kemana ? sudah mau balik kah ke Indonesia ?. saya jawab “ tidak, saya mau stay di rumah teman yang saya kenal di Siam Reap, dia ajak saya untuk stay di rumahnya dan akan menjemput. Sambil nunggu teman yang mau jemput, kami pun berkenalan dan  mengobrol, ternyata dia orang Malasyia dan ada urusan di HCMC.
 Kurang lebih 1 jam  saya menunggu  teman yang mau jemput kok gak datang-datang, akhirnya teman baru dari Malasyia menawarkan kamarnya, dalam hati saya “iiihhh gila…. Kok nekat nih cowok baru kenal dah nawarin kamar, emangnya gw apaan…  “, langsung saya bilang “gak usah, saya mau stay di rumah teman, langsung teman baru saya ini jelasin bahwa dia telah booked kamar untuk 2 malam tapi dipakai hanya 1 malam karena nanti malam jam 7 harus balik ke KL. Huawaaa… pas dengar penjelasannya langsung saya pikir-pikir lagi tawaran kamarnya, dan “yakin cowok ini gak bakal macam-macam ke gw” batin saya. “Kamar saya itu singleroom ada Ac, Tv, kulkasnya,dan kamar mandi di dalamnya, sayang kalo kamu gak pakai, saya bayar 2 malam tapi saya stay hanya 1 malam” ucapnya. Hmmmmmm….. seperti nya nyaman tuh kamar, tapi saya bingung waktu itu, karena teman saya akan jemput ke hostel, tapi pas teman Malasyia bilang ada AC dan single room pula, saya membayangkan waahhh… bakal nyenyak tidur nanti malam, hehehe… tidak seperti malam-malam sebelumnya  tidur di Dorm dengan kipas angin + suara berisik dormmate, tawaran seperti ini tidak boleh ditolak ini kan rezeki kapan lagi tidur diharga kamar $ 16 J, dengan harga $ 16 bagi saya seorang backpacker cukup mahal. Tapi harus tetap waspada, jangan-jangan ini cowok iseng dan mau macam-macam suruh saya stay dikamarnya, apalagi dia membelikan saya minum dan roti, huawaaaa…. Udah parno aja, jangan-jangan nih minuman dan roti udah dikasih racun, hehehe…  “jangan sampai ya Allah saya bertemu dengan orang-orang jahat” batin saya. Tapi Alhamdulillah dia adalah cowok yang baik dan ikhlas kasih kamarnya ke saya,  mungkin dia kasihan kali ya…  yang siang sebelumnya lihat muka saya yang lelah+kusut, sambil menunggu teman jemput yang lama datangnya.  Terima kasih kawan….

Bukan hanya mimpi...


Setiap perjalanan yang akan saya lakukan biasanya mendadak, ini mungkin dampak  dari suka  baca buku travelling dan novel sejarah. Kok novel sejarah ? karena setelah selesai membaca, saya ingin ke tempat yang sudah saya baca. Dan awal dari ide perjalanan saya ke Vietnam ini yaitu ketika saya, membaca novel sejarah “Sabda Palon” karya Damar Sasangka. HAH…..? ternyata Vietnam mempunyai hubungan yang erat dengan Indonesia (dahulu Majapahit), yaitu kerajaan Champa di Vietnam dan kerajaan Majapahit di Nusantara. Huawaaaaa…. Ternyata Indonesia (Majapahit) sejak 1000 tahun memang Negara yang besar, hebat hingga pengaruh kekuasaan sampai Vietnam dan Negara yang ditakuti serta disegani pula.
Dari novel inilah, saya langsung punya ide sambil ngomong sendiri “wah gw mau ke sini (Champa)”, tapi kenapa gak sekalian aja ke Thailand dan Kamboja ? buka internet langsung buka Air Asia (AA) cari tiket murah yang pas dengan waktu libur sekolah, dan ternyata pas ada promo Rp.199.000,- tapi ke KL untuk keberangkatan Juni, tak apalah berarti tambah rute lagi Malasyia.  Saya langsung beli tiket keberangkatannya, (tapi pulangnya belum ada yang cocok harganya, huawaaaaaa…..) karena keberangkatannya masih 2 bulan lagi, masalah tiket pulang nanti aja sabar, siapa tahu ada tiket promo lagi.
Sudah dapat tiket AA berangkat Jakarta-KL dengan harga 199.000,- sekarang saya yang bingung sendiri, ”gw pergi ama siapa ?”, langsung ambil HP telepon teman yang suka jalan juga, gampang-gampang susah, ada yang mau tapi belum punya passport (disuruh bikin, ntar sok, ntar sok), mau ikut tapi maunya pake travel atau agen, ada yang mau tapi takut kalo berdua doang karena cewek gak ada cowoknya, mau tapi takut nanti tidurnya di mana ?, makannya di mana ?, nanti kalo kenapa-napa gimana ?, nanti kalo sakit gimana ?  “duuuhhhh ribet banget mendingan gw pergi sendiri”, “HAH, lo mau pergi sendiri ?, GILA lo ?”, “ Jiaaaaaaaa…. Auu aah gelap”.
          Akhirnya saya inget teman di Makassar (duuhhh… kayaknya kurang jauh cari partner travel, kenapa gak di Papua, sekalian ?), namanya Alin.  langsung telepon dia kalo saya mau cari teman backpakeran ke KL-Thailand-Kamboja-Vietnam. Yeeeesssss… akhirnya dia mau ikut juga tapi hanya sampai Phuket karena sebenarnya dia harus ikut diklat di Bali, tapi karena dia mau banget ke Phuket akhirnya dia bela-belain bolos diklat 3 hari, “yiiipppppiiieeeeee…… Akhirnya ada travel mate gw juga walaupun hanya sampai Phuket”, untuk teman yang ke tempat lainnya bodo amat, show must go on…. Di  blog yang pernah saya baca, banyak kok cewek yang solo Backpaker,  nanti juga ketemu teman di jalan.
Sudah dapat travel mate sampai Phuket, waktunya buat itinerary. Karena rencana perjalanan saya mau ke 5 negara : Malasyia, Thailand, Kamboja, Vietnam dan Singapura. Maka saya membuat perjalanan kurang lebih 20 hari, saya tidak mau terburu-buru di setiap tempat tujuan, karena mau melihat dan mengamati penduduk-penduduk lokal, maka direncanakan di setiap negara atau kota saya stay minimal 3 hari 2 malam.